Kamis, 29 Maret 2012

Mahasiswa Komputer Kok Mau Jualan Rujak ?

        Sebelumnya aku mau berterima kasih kepada penemu Mbah gugel, aku yakin Mbah gugel pertama kali di temukan di panti jompo ,,, hehe dan jika penemu si Mbah gugel itu cewek, maka akan ku jadikan sebagai istri, dan jika cowok, akan ku jadikan karyawan ku,,,, hahaha :p 


   Kembali ke Laptop *ala Mas Tukul ,,,,ea, ea, ea,,,,,
Awalnya aku hanya mencari resep-resep Rujak yang ada di Indonesia, emang banyak sih aku ketemu dengan blog-blog yang menyediakan resep dan cara pembuatan rujak, tapi aku hanya tertuju pada satu blog (rujakngawi.blogspot.com) yang berisi tentang Profil Warung Rujak Ngawi di Yogjakarta,,,,,


kebetulan di blog tersebut ada layanan Delivery dan ada nomor hape sang owner rujak, ya langsung saja ku sms nomor itu. Pak Sofyan nama pemilik Warung Rujak Ngawi itu. Ku save dan langsung ku sms Pak Sofyan itu, begini bunyi sms yang ku kirim :


Aku             :  Assalamu'alaikum, ini benar dgn pak sofyan ? (aku sms jam 8.30)
Pak Sofyan  : Ya ini siapa ya ? (baru di balas jam 22.23 -_-)
Aku             : Saya Dany Anwar Pak, mahasiswa yang ingin buka usaha juga. Dan saya ingin buka usaha
                     rujak juga. hehe                              
Pak Sofyan  : Ya main aja ketempatku.Mas
Aku             : Ups. Saya di Pontianak pak, kalimantan, saya tau bapak dari blog rujak nya.
Pak Sofyan  : Kwkakakaka. . . . . . ? Oya..,pa perlu aku kirimi rujak . . .?
Aku             : Pak, Boleh saya telpon bapak ?
Pak Sofyan  : Ya


     Langsung ku telpon aja Pak Sofyan nya, tanpa pikir panjang dan tanpa pikir sisa pulsa ku berapa :D
 berikut percakapan kami :


Aku              : Assalamu'alaikum Pak,,,
Pak Sofyan   : Wa'alaikum salam (dengan logat Jawa yaaa) ada yang bisa aku bantu ?
Aku              :  ini pak, saya mau buka usaha Rujak juga nih, dan pas saya cari di internet saya ketemu blog
                       rujak ngawi bapak hehe
Pak Sofya    : hahaha kamu semester berapa ?
Aku             : saya semester 2 pak,,,,
Pak Sofyan  : jurusan apa ?
Aku             : Manajemen Informatika Pak, Komputer,,,,,,
Pak Sofyan  : (tertawa) hahahahhahaha Mahasiswa jurusan komputer kok mau jual rujak ?
Aku             : hahahaha (dalam hati : ia juga yaaa  ? )
Pak Sofyan  : gak apa apa, bagus lah, masih muda mau ber-wirausaha....
Aku             : hehe ia pak,,,,, mm, warung rujak bapak sudah berapa lama dan sudah berapa cabang pak?
Pak Sofyan  : ooo, saya sudah 3 tahun, dan sudah 3 cabang , jadi kalau mau buat usaha rujak juga, saya
                     dukung dan nanti akan saya bantu, ya minimal bantu ngajarin dari jauh ya hahahaha
Aku             : haha makasih ya Pak,
Pak Sofyan  : kapan kapan berkunjung ya ke warung rujak ngawi ku, nanti ku ajari semua nya,,,,
Aku             : Insya'Allah ya Pak, nanti kalau saya ke Jogja saya Pasti singgah,,,




hahaha lucu juga percakapan ku dengan pak Sofyan yaaa,,,, hahaha




     





Rabu, 28 Maret 2012

4 Kepribadian dan Karakter


      Pada kesempatan ini saya ingin berbagi ilmu kepada teman-teman tentang cirri-ciri, kekuatan, dan kelmahan dari 4 pola dasar watak manusia. Tulisan ini bersumber dari beberapa artikel dan blog yang dapat saling melengkapi yang saya peroleh dari surfing di internet.

Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh apabila kita kita memahami cirri, kekuatan, dan kelemahan tiap pola dasa watak manusia, terutama saat kita berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai situasi dan kondisi.

   Dalam kehidupan rumah tangga, apabila kita kurang memahami watak dari pasangan kita, maka pasangan suami-istri sering bertengkar terus-menerus, Dengan memahaminya, maka kita akan sangat terbantu sekali. Kita dapat mengerti mengapa suami tiba-tiba sangat marah ketika meja kerjanya yang berantakan diatur rapi.
Kita juga dapat memahami mengapa istri kita tidak mau nendengar sedikitpun pendapat kita, tak mau kalah, cenderung mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya. Seorang ibu pun tak perlu bingung dan pusing oleh watak keras kepala anak–anaknya apabila mampu memahami anak-ananknya.
Kita juga akan mudah memahami mengapa pegawai kita mudah berjanji dan mudah \ melupakannya, “Oh ya, saya lupa” katanya sambil tertawa santai.
Sebagai contoh, seorang pemimpin perlu memahami watak dari para pegawainya, sehingga mengetahui bagaimana harus memperlakukan pegawainya, dan mengetahui bagaimana cara motivasi para pegawainya agar kinerja mereka produktif dan sesuai yang diharapkan..
Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada 4 (empat) pola watak dasar manusia, yaitu sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis.

SANGUINIS (Yang Populer)

       Mereka cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.

  Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.

Seorang sanguinis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :

Kekuatan : suka bicara, antusias, ekspresif, ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang, mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus, kekanak-kanakan, senang berkumpul (untuk bertemu dan bicara), umumnya hebat di permukaan, mudah berteman dan menyukai orang lain, senang dengan pujian, ingin menjadi perhatian, menyenangkan dan dicemburui orang lain, mudah memaafkan (tidak menyimpan dendam), mengambil inisiatif/menghindar dari hal-hal yang membosankan, spontanitas, serta seorang yang demonstratif dan emosional.
Kelemahan : suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam, mudah dikendalikan oleh keadaan/orang lain (suka nge-Gank), sering minta persetujuan, RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek), banyak bicara saat bekerja dan melupakan kewajiban, mudah berubah-ubah, susah tepat waktu jam kantor, prioritas kegiatan kacau, mendominasi,percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas, sering mengambil permasalahan orang lain menjadi seolah-olah masalahnya, egoistis, sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yang sama, serta konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.

MELANKOLIS (Yang Sempurna)

      Mereka agak agak berseberangan dengan sanguinis. Seorang melankolis cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankolis selalu ingin serba sempurna dan ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankolis tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah ia disusun, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain

Seorang melankolis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :

Kekuatan : analitis, mendalam, dan penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadwal, artistik, musikal dan kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis, standar tinggi dan perfeksionis, senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur (rapi), hemat, melihat masalah dan mencari solusi kreatif (sering terlalu kreatif), kalau sudah mulai, dituntaskan, berteman dengan hati-hati, puas di belakang layar, menghindari perhatian, mau mendengar keluhan, setia, serta sangat memperhatikan orang lain.
Kelemaan : cenderung melihat masalah dari sisi negatif, murung dan tertekan, mengingat yang negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah, lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan, tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, terlalu menganalisa dan merencanakan (if..if..if..), standar tinggi, hidup berdasarkan definisi, sulit bersosialisasi, sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya, sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang), serta skeptis terhadap pujian). 

KOLERIS (Yang Kuat)

     Mereka suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ sehingga orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi”, maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, serta tak mudah pula mengalah.

Seorang koleris mempunyai kekuatan dan kelebihan sebagai berkut :

Kekuatan : seorang leader, pengambil keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan perubahan, berkemauan keras dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka tantangan, berprinsip “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”, solutif, praktis, dan bergerak cepat, mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas, membuat dan menentukan tujuan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya punya visi, serta unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan : tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, susah sedikit santai, menyukai kontroversi dan pertengkaran, terlalu kaku dan keras, tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik, serta tidak suka yang bertele-tele, keputusan sering tergesa-gesa, banyak tuntutan pada orang lain, cenderung memperalat orang lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, gila kerja, sulit minta maaf, mungkin selalu benar tetapi tidak popular.

PLEGMATIS (Cinta Damai)

   Mereka tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, meski ia tidak suka. Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai.
Kaum plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang plegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sanguinis.
Berurusan dengan orang plegmatis bisa serba salah. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin tiak jalan”. Jika kita punya pegawai plegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri.

Seorang plegmatis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :

Kekuatan : mudah bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak banyak bicara, cenderung bijaksana, simpatik, baik hati, sering menyembunyikan emosi, kuat di bidang administrasi, cenderung ingin segalanya terorganisasi, penengah masalah yang baik, cenderung berusaha menemukan cara termudah,baik di bawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan, humoris,senang melihat dan mengawasi, peduli, serta mudah rukun dan damai

Kelemahan : cenderung tidak suka perubahan/kegiatan baru, takut dan khawatir, menghindari konflik dan tanggung jawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar), terlalu pemalu dan pendiam, humor kering dan mengejek (sarkatis), kurang berorientasi pada tujuan, sulit bergerak dan kurang memotivasi diri, lebih suka sebagai penonton daripada terlibat, tidak senang didesak, serta suka menunda-nunda/menggantungkan masalah.
Setelah membaca uraian diatas, apakah sekarang anda sudah mengetahui anda masuk golongan apa?Lalu bagaimana dengan orang-orang terdekat anda, mereka masuk golongan apa? Jangan-jangan anda sekarang mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda berperilaku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Dalam diri manusia tidaklah memiliki waak yang identik seperti uraian diatas. Menurut Florence Litteur, dalam penelitiannya bahwa ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang, hanya `kadar\nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia, beberapa diantaransebagai berikut ini :
KOLERIS-SANGUINIS
Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris-sanguinis ini. Ia suka mengatur orang, tetapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).

KOLERI MELANKOLIS

   Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya ia tidak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam, sebab ia perfeksionis, tahu detail dan agak dingin.
Menghadapi orang koleris-melankolis, anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.
PLEGMATIS-MELANKOLIS
Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia, tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita. Jika suami-istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Dalam penerimaan pegawai untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, tempatkanlah orang-orang yang melankolis (yang sempurna). Untuk bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu tempatkanlah orang-orang sanguinis. Jangan posisikan orang-orang plegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan, maka hasilnya pasti akan amat mengecewakan.
Manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik?Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik dan masing-masing pmempunyai kekuatan dan kelemaan tersendiri. Tanpa orang sanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa orang koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa orang plegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik, sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain(interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya orang sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai tujuannya, atau `membakar’ orang plegmatis agar segera bertindak saat itu juga. ”Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)!


Cc : http://ruangkatahati.blogspot.com/2011/12/sanguinis-melankolis-koleris-plegmatis.html

Minggu, 25 Maret 2012

Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan


Manajamen, Manager, dan Kepemimpinan

1MANAJEMEN

Manajemen sering di artikan sebagai “seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain”. Pada kenyataannya para manager mancapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Manajemen dapat diartikan dalam berbagai aspek, yaitu :

1. Proses perencanaan (Planning)
Menunjukkan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan kegiatannya sebelum melaksanakannya. Kegitan mereka biasanya berdasar suatu cara, rencana, atau logika, bukan asal tebak saja.

2. Pengorganisasian (Organization)
Berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh mana efektifnya suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk mengarahkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya. Tentu saja,dengan makin terpadudan terarahnya pekerjaan akan menghasilkan makin efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi yang sedemikian itu merupakan salahsatu tugas manajer.

3. Memimpin (To Lead )
Menunjukkan bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, menggunakan oaring lain untuk melaksanakan suatu tugaas tertentu. Dengan menciptakan suasana yang tepat,mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin.

4. Pengendalian (Controling)
Berarti para manajer berusaha untuk meykinkan bahwa organisasi bergerak dalam arah tujuan.Apabila salah satu bagian dari organisasi menuju arah yang salah, para manajer beeusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ke tujuan yang benar.

2.     RUANG LINGKUP MANAJEMEN
Ruang Lingkup Manajemem adalah lokasi di mana suatu organisasi mengembangkan kegiatan di tempat yang ditentukan dan mengendalikannya. Jadi, setiap perusahaan / badan usaha mempunyai ruang lingkup manajemen yang berbeda–beda sesuai dengan manajemen masing–masing perusahaan. Ruang lingkup manajemen dibagi menjadi dua, yaitu :
I. Lingkungan Luar (Eksternal), terdiri dari:
• Lingkungan Umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.
• Lingkungan Khusus (Tugas), meliputi pemilik (stockholder), customer, klien, pemasok (suplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.

II. Lingkungan Dalam (Internal), terdiri dari :

• Manusia (specialized dan manajerial personal).
• Finansial (sumber, alokasi, dan control dana).
• Fisik (gedung, kantor, dll.).
• Sistem dan Teknologi.
• Sistem Nilai dan Budaya Organisasi.

Untuk mengukur dan menganalisis lingkungan ini digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

• Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

• Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

• Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

• Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

3.     TINGKATAN MANAJEMEN
Tingkatan manajemen dan manajer.
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
A . Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.

B . Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.

C.  Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.


4.     BAGAN TINGKATAN MANAJEMEN
Sedangkan menurut cakupan kegiatannya, manajer dapat dibedakan menjadi empat kelompok sebagaimana dikemukakan oleh Siswanto (2006:17) sebagai berikut:

A . Dewan direksi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola organisasi secara keseluruhan.
B . Presiden Organisasi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola para manajer agar dapat kesatuan gerak dan tindakan utuk merealisasikan tujuan.

C . Departemen atau Kepala Divisi cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-,masing.

D. Manajer hierarki pertama cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi.
Seorang manajer berperan sebagai pemimpin dalam suatu manajemen perusahaan yang berfungsi untuk memimpin, mengarahkan, memotivasi (mendorong) untuk mencapai tujuan .

5.     KETERAMPILAN DAN PERAN MANAJER


Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
-          Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
-          Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
-          Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
-          Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]

1.Keterampilan manajemen waktu

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

2. Keterampilan membuat keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.

Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:

1.      Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan      secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.

2.      Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperluk                    pada  pelaksanaan pekerjaan ekonomis.

3.      Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.


    Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:

1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).

Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.

Selasa, 13 Maret 2012

Semesta Mendukung . . .

Dimana ada kemauan, di situ ada jalan. 
        Hari Rabu, tanggal 3 Maret 2012, Saya memberanikan diri untuk terjun ke dunia Entrepreneur secara totalitas pada umur yang masih sangat labil, pada umur 18 tahun, namun dengan Saya terjun bukan dengan modal nekat, namun dengan Niat dan Mimpi yang besar. Mimpi yang tidak akan pernah terwujud apabila saya tidak ACTION !

Usaha pertama yang Saya geluti adalah Kumis Brondong,  bergerak di bidang kuliner, Popcorn. Bersama teman saya merintis bisnis itu. yeah, Alhamdulillah ... finally bisnis itu berjalan. 

Dan pada hari pertama produksi popcorn tadi, saya mendapat telpon dari guru saya semasa di Pondok Pesantren untuk mengikuti BOP di Hotel Mercure, Pontianak. Seminar tentang suatu perusahaan asuransi jiwa, Prudential.

Akhir nya Saya hadir di acara tersebut (dengan berat hati) dan jujur saja Saya bingung waktu itu, puluhan  pertanyaan bergiliran muncul dalam pikiran saya pada saat duduk mendengarkan mentornya berbicara. 
yaa, baru pertama kali Saya GALAU ketika mengikuti seminar.

Sepulang ke rumah, Saya baru teringat ada sebuah buku yang sudah lama Saya beli, Buku MIMPI SEJUTA DOLLAR, sebuah buku berisi yang berisi tentang perjuangan Mbak Merry Riana dalam memperoleh 1 juta dollar pada umur 26 tahun. Namun belum selesai membacanya. Saya ambil buku itu dan berharap bisa membakar semangat Saya lagi,

Saat itu Saya tidak tahu apa pekerjaan nya Mbak Merry, ketika Saya membaca buku itu, akhir nya Saya mengetahui apa sebenarnya pekerjaan Mbak Merry, yaaa, pekerjaan nya sama dengan apa yang sedang saya galau-kan sekarang, Agent di Prudential .

ternyata semesta mendukung Saya menjadi agent :D







Minggu, 11 Maret 2012

Mimpi Sejuta Dollar (Video)


Miliki lah sebuah mimpi.
Milikilah sebuah mimpi yang besar.
Milikilah sebuah mimpi yang besar, walaupun mimpi
itu terasa tidak mungkin bisa di capai


Semakin besar mimpi anda, 
Semakin kecil rasanya kegagalan yang kita jumpai di dalam
Perjalanan kita menuju kesuksesan.


follow her @merryriana in twitter or visit this merryriana.com :D


Sabtu, 10 Maret 2012

Jadwal Kuliah kelas 12.2A.30 AMIK BSI Pontianak

Jadwal Kuliah 
No.
HARIJAMMATA KULIAHRUANG

1
Senin
15.15 – 16.45
Praktikum Perancangan Basis Data
302
2
Selasa
07.45 – 10.00
Character Building
302

Selasa
10.00 – 11.30
Dasar Manajemen & Bisnis
302
3
Rabu
07.45 – 10.45
Struktur Data
302

4
Kamis
07.45 – 09.15
Pendidikan Agama
302
Kamis
09.15 – 10.45
Bahasa Inggris II
302

5
Sabtu
07.45 – 10.45
Perancangan Basis Data
302
untuk teman - teman mahasiswa AMIK BSI Pontianak yang mau mengetahui kegiatan dan seputar info kampus bisa di lihat di sini here , kalau mau lihat jadwal dan nilai dimana ? di sini loggin here :D
versi cetak disini

Aku dan Mimpi ku ...

Welcome ...